Jumat, 15 Februari 2013

Lembaga Keuangan Indonesia

Uang...uang...dan uang. Benda yang satu ini emang sangat krusial sekali dalam kehidupan kita sehari-hari. Bayangkan saja jika anda sekalian sehari saja tidak memegang uang? Sungguh rasanya hidup telah berakhir. Segala sesuatunya hampir di ukur dalam bentu uang, misalnya saja tolak ukur suatu kesejahteraan individu. Indikator yang dipakai adalah pendapatan seseorang dalam sehari, sebulan atau setahun, sedangkan kita tahu kalau pendapatan atau income itu sendiri dalam bentuk uang. Sungguh sangat berharga yang namanya uang ini.
Suatu keluarga bercerai berai karena kepemilikan harta, dan harta yang dimilki seperti dalam bentuk tanah ini bisa dijadikan suatu usaha yang akan mendatangkan uang. Jadi, apabila kita ngomongin harta dalam bentuk apapun pasti ujung-ujungnya adalah uang dan uang.
Kita tahu bahwa yang namanya Bank di Indonesia sangat banyak dengan menawarkan jasa-jasa yang berhubungan dengan pembayaran, dan sampai sekarang pun saya tak pernah mengerti buat apa saja produk-produk bank itu ada, yang saya tahu adalah menyimpan uang di bank dan mengambilnya sewaktu-wakt saya butuh. Tapi, jasa ini padahal saya bisa lakukan di bawah bantal saja. Pokoknya saya belum mengerti kecanggihan lembaga ini dalam mengelola uang orang lain yang tidak mereka kenal.
Hari ini Jum'at, 15 Februari 2013 pukul 14.00 saya mengikuti seminar suatu lembaga negara yang mengurusi keuangan, di Aston Purwokerto. Tertariknya saya menikuti seminar ini karena saya ingin ke tempat yang mewah ini. Sungguh sangat ironi. Di dalam ruangan saya hanya terpelongo mendengar salah satu anggota dewan membicarakan tentang OJK (Otoritas Jasa Keuangan). OJK ini salah satu lembaga keuangan negara baru yang akan melindungi para konsumen, dimana konsumen itu sendiri adalah warga Indonesia. Itu katanya....?!?
Saya tetap berdo'a meskipun tidak mengerti apa fungsi lembaga ini, semoga dengan adanya lembaga ini rakyat indonesia menjadi lebih makmur dan sejahtera sebagaimana telah menjadi cita-cita para pendahulu kita semua. Saya rasa telah banyak lahir lembaga-lembaga yang katanya akan melindungi konsumen, melindungi keuangan negara dan apalah itu namanya. Pokoknya saya merasa pertumbuhan lembaga-lembaga ini tidak seiring dengan pertumbuhan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Saya tidak mengerti dengan semuanya, yang saya tahu adalah saya harus megang uang setiap harinya karena dengan megang uang setiap harinya saya merasa sejahtera. Dan tetap berdo'a agar rakyat Indonesia tidak di bohongi terus oleh orang-orang intelek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar