Selasa, 19 Maret 2013

"Manusia Adalah" yang "Lebay"

"Suka banget music", itu suatu pernyataan yang mungkin keluar dari seorang berjiwa musisi dan seni. tapi bagi sebagian orang yang awam terhadap music, mereka akan tetap mengatakan suka terhadap music tapi enggak pake "banget". Saya salah satu penggemar music, tepatnya mendengarkan music, karena kalau sehari enggak dengerin music itu terasa hidup penuh dengan kemurungan meskipun yang di dengerin itu music sedih.
Tetapi terlintas sejenak dalam hati ini membenci orang yang disebut musisi amatiran yang saya belum tahu latar belakang orang tersebut. Beliau menuliskan artikel tentang music di sebuah buletin yang sedang mengusung tema "the day Of Music". Beliau secara detail memaparkan bagaimana music tercipta sebagai luapan hati. Terus dimana saya membencinya? yupz...saya enggak suka dengan pemilihan katanya yang menggambarkan dia itu seorang "manusia adalah" dengan tambahan kata-kata konotasi yang membuat otak saya membenci dia seperti saya membenci anak-anak alay. disebut "manusia adalah" karena dia selalu menggunakan kata "adalah" untuk menjelaskan apa yang hendak dia deskripsikan. kalimat-kalimat tersebut yang tersusun membuat otak saya sangat enggan untuk mencernanya, apalagi meresapinya. terus dengan peribasa yang hiperbola membuat saya berkata "kayaknya enggak sampe segitunya deh?". mungkin dia ingin menyusun kalimat yang puitis atau dengan kesan "dalem", tapi menurut saya itu berlebihan. seperi kalimat "music merupakan kepuasan terhadap tercapainya keinginan dan penderitaan terhadap ketidakpuasan", saya mendengarnya seolah menderita akibat tertimpa gempa berkakuatan 9,5 sr yang disusul dengan tsunami setinggi 40 m. sungguh sangat "enek' saya membacanya. menyesal saya membaca artikel tentang music, mending saya cukup mendengar music dan merasakan energinya. tak perlu saya tahu music itu apa pengertiannya, yang penting saya bisa mendengarkan musicdan bersyukur sampe sekarang saya masih punya telinga.
#JUST MY OPINION!!!!!

Jumat, 15 Februari 2013

Lembaga Keuangan Indonesia

Uang...uang...dan uang. Benda yang satu ini emang sangat krusial sekali dalam kehidupan kita sehari-hari. Bayangkan saja jika anda sekalian sehari saja tidak memegang uang? Sungguh rasanya hidup telah berakhir. Segala sesuatunya hampir di ukur dalam bentu uang, misalnya saja tolak ukur suatu kesejahteraan individu. Indikator yang dipakai adalah pendapatan seseorang dalam sehari, sebulan atau setahun, sedangkan kita tahu kalau pendapatan atau income itu sendiri dalam bentuk uang. Sungguh sangat berharga yang namanya uang ini.
Suatu keluarga bercerai berai karena kepemilikan harta, dan harta yang dimilki seperti dalam bentuk tanah ini bisa dijadikan suatu usaha yang akan mendatangkan uang. Jadi, apabila kita ngomongin harta dalam bentuk apapun pasti ujung-ujungnya adalah uang dan uang.
Kita tahu bahwa yang namanya Bank di Indonesia sangat banyak dengan menawarkan jasa-jasa yang berhubungan dengan pembayaran, dan sampai sekarang pun saya tak pernah mengerti buat apa saja produk-produk bank itu ada, yang saya tahu adalah menyimpan uang di bank dan mengambilnya sewaktu-wakt saya butuh. Tapi, jasa ini padahal saya bisa lakukan di bawah bantal saja. Pokoknya saya belum mengerti kecanggihan lembaga ini dalam mengelola uang orang lain yang tidak mereka kenal.
Hari ini Jum'at, 15 Februari 2013 pukul 14.00 saya mengikuti seminar suatu lembaga negara yang mengurusi keuangan, di Aston Purwokerto. Tertariknya saya menikuti seminar ini karena saya ingin ke tempat yang mewah ini. Sungguh sangat ironi. Di dalam ruangan saya hanya terpelongo mendengar salah satu anggota dewan membicarakan tentang OJK (Otoritas Jasa Keuangan). OJK ini salah satu lembaga keuangan negara baru yang akan melindungi para konsumen, dimana konsumen itu sendiri adalah warga Indonesia. Itu katanya....?!?
Saya tetap berdo'a meskipun tidak mengerti apa fungsi lembaga ini, semoga dengan adanya lembaga ini rakyat indonesia menjadi lebih makmur dan sejahtera sebagaimana telah menjadi cita-cita para pendahulu kita semua. Saya rasa telah banyak lahir lembaga-lembaga yang katanya akan melindungi konsumen, melindungi keuangan negara dan apalah itu namanya. Pokoknya saya merasa pertumbuhan lembaga-lembaga ini tidak seiring dengan pertumbuhan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Saya tidak mengerti dengan semuanya, yang saya tahu adalah saya harus megang uang setiap harinya karena dengan megang uang setiap harinya saya merasa sejahtera. Dan tetap berdo'a agar rakyat Indonesia tidak di bohongi terus oleh orang-orang intelek.

Jumat, 08 Februari 2013

Penyiar Amatire

Cuap-cuap sendiri tapi didengarkan banyak orang rasanya sama saja dengan ngomong di depan banyak orang disuatu ruang. Menegangkan, bingung, gugup, tapi tetep menyenangkan. Semua itu dirasakan saat menjadi seorang penyiar radio untuk pertama kali. Ya, penyiar radio suatu sejarah lagi tercatat dalam hidup aku pada hari jum'at, 8 Februari 2013 di kopkun lt. 2.
Pengalaman yang selama ini ditunggu-tunggu dalam hidup aku di purwokerto, karena selama jadi mahasiswa aku ingin pengalaman sebanyak-banyaknya. Itu menjadi salah satu alasan mengapa aku nelanjutin kuliah dari D3 peternakan Unsoed ke Alih Jenjang S1 Peternakan Unsoed. Serasa selama menjadi mahasiswa D3 kehidupan mahasiswa tak begitu berarti, karena aku merasa "kuliah ko gini-gini saja?aku belum punya sesuatu untuk aku bawa dan banggakan ke kampung halamanku". maka dari itu aku memutuskan untuk melnjutkan kuliah. Sedikit tertatih untuk melanjutkan kuliah, akhrinya aku bisa.
Saat ini pengalaman jadi penyiar radio jadi salah satu bukti, kalau aku punya sesuatu dalam diri aku. Dan aku akan menggelutinya sampai aku merasa bosan jadi penyiar, ya selama aku masih di beri kesempatan. Karena menurutku jikalau aku sudah merasa bosan dalam melakukan sesuatu, berarti aku seudah cukup "bisa" dalam  menjalaninya.
Aku harap setelah jadi penyiar radio amatire, kedepan aku masih di beri kesempatan untuk menjajal sesuatu yang baru, dan aku masih menuggu itu. Aku masih menunggu dimana hari-hariku akan penuh sejarah yang bermakna bagi anak cucuku yang tentunya akan aku ceritakan secara langsung melalui mulutku sendiri. "God, give me a healthy, and long life. Amin"
Semoga sejarahku hari ini menjadi pemicu untuk datangnya sejarah lainnya dalam hidupku bersama orang-orang luar biasa disekitarku.
Thanks!!!

Kamis, 07 Februari 2013

Hargai Harimu

Apa pun yang terjadi pada hari-harimu adalah sesuatu yang sangat berpengaruh pada dirimu sendiri. Jikalau kamu merasa harimu tidak istimewa, menurut saya sangat salah besar otak anda berpikir seperti hal itu. apa sebab? karena yang salah bukan lah hari kamu, tapi yang salah adalah diri kamu sendiri, so salahkan lah tubuh dan otak kamu.
Banyak hal yang terjadi dalam hidup kamu, hanya kamu yang tak menyadarinya. Terus gimana menyadarinya? itu tergantung kepada kepekaan kamu terhadap lingkungan sekitar. Mulai mencatat hal - hal kecil yang menurut anda itu akan menjadi sebuah sejarah dalam hidup anda, seperti kamu telah berhasil mengumpulkan tugas kuliah kamu tepat waktu, atau bisa kamu telah merasa senang saat si do'i muji kamu. Tulisan - tulisan kamu itu akan membuat hari-hari kamu terasa beda.
Terbayang kah kamu, jika semua catatan indah kamu di masa muda kamu di baca oleh anak cucu kamu? semua itu akan jadi obrolan yang yang menyenangkan di masa tua kamu.
Hari ini Jum'at, 8 Februari 2013 aku Asep Nurdin pertama kali buat Blogg. Aku ingin semua sejarh ku tercatat disini dalam bentuk curahan hati kayak tulisan diary anak SMA.
Ternyata baru aku sadari kalau ABG, cewek khususnya sangat senang nulis diary di malam hari pada buku-buku yang bergambar unyu-unyu, karena emang asyik hari-hari kita tuh kalau di narasikan atau di deskripsikan dalam bentuk tulisan. seenggaknya meluapkan rasa yang telah terpendam seharian.
"Saat mulut dibungkam, maka penaku tak akan berhenti untuk menulis". Mungkin tak seperti aslinya, tapi ini intinya slogan PersMa Husbandry Fapet Unsoed. Aku sangat setuju dengan kalimat ini, karena disini ada semangat untuk tetap bersuara dan menunjukan diri pada dunia kalau "Aku ADA". So, gimana harimu?